Mengenang KH Ali Mustafa Ya’qub

KH Ali Mustafa Ya’qub
Almaghfurlah KH Ali Mustafa Ya’qub merupakan tokoh sentral keagamaan di bidang Ilmu Hadits. Umat muslim di Indonesia kehilangan sosok yang telah banyak mencetak para ilmuwan Hadits berkaliber internasional.

Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PBNU KH M. Maksoem Mahfoedz saat diwawancarai NU Online di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, Kamis (28/4). 

Guru Besar UGM ini menjelaskan, Kiai Ali Mustafa Ya’qub tidak hanya berwacana untuk menegakkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah, tetapi juga konsisten dalam menerapkannya. 

“Semasa menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal, Beliau sangat menjaga atmosfir masjid agar tetap pada rel Aswaja sehingga Istiqlal menjelma bukan hanya besar secara bangunan tetapi juga menjadi rujukan masjid nasional bahkan internasional,” terang Prof Maksoem.

Suksesor almarhum KH Slamet Effendi Yusuf ini juga menerangkan bahwa Kiai Ali Mustofa adalah ulama yang tegas dan konsisten dengan ajaran Aswaja. Dia mengungkapkan, Kiai Ali Mustafa juga selalu mengingatkan rel yang baik dan benar dalam stiap rapat PBNU saat dirinya menjabat sebagai Rais Syuriyah PBNU di periode 2010-2015.

“Selama ini kami berterima kasih kepada beliau sudah menjadi pondasi ubudiyah Nahdliyah dan konsisten dengan internal keyakinan (internal faith) kita,” tandas Maksoem.

KH Ali Mustafa Ya’qub menghembuskan nafas terkahirnya pada Kamis (28/4) pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Hermina Jakarta.

Semasa hidup, ulama ahli hadits ini telah banyak menelurkan karya monumental, baik dalam bahasa Arab, Inggris maupun Indonesia. Keahliannya dalam bidang ilmu hadits ini ia wujudkan dengan mendirikan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadits Darussunnah di Pisangan Barat, Ciputat, Tangerang Selatan

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.