Berguru pada petani untuk menjadi pendidik yang baik
Sadarkah
kita mengenai pendidikan yaitu sesuatu
yang kita lakoni Sejak kita belum dilahirkan masih dalam kandungan sampai kita
meninggal dan berada di dalam kubur kita masih
merasakan namanya pendidikan, segala masalah yang terjadi dimanapun
merupakan ulah dari pendidikan yang salah,
kemiskinan dan ketidak sejahteraan juga menyalahkan pendidikan yang
tidak berhasil,sebuah Negara dengan penuh prestasi dan keberhasilan juga
mengatas namankan pendidikan yang berhasil, pendidikanlah yang menentukan
sebuah nasib baik atau buruk kehidupan kita sehingga pendidikan sangatlah
penting.
Jika kita
melihat Pendidikan di zaman rosulullah ketika dizaman perang badar, para tawanan
perang yang di tangkap oleh umat islam, rosul melarang para sahabat menyiksa maupun
membunuh mereka melaikan rosul memberikan pilihan pada orang kafir dengan mengajarkan membaca dan menulis pada
10 umat orang islam dari setiap tawanan, jika mereka sudah bisa membaca dan
menulis mereka dibebaskan atau merdeka, rosul melihat bahwa umat yang maju dan
berdijaya bukanlah umat yang pandai berperang ataupun kuat fisiknya melaikan
suatu umat yang cerdas dan mengetahui banyak ilmu sehingga umat tersebuat
mempunyai peradaban.
Sampai
sekarang pendidikan merupakan prioritas yang paling utama di Negara manapun
termasuk di Indonesia karena pendidikan menentukan harga diri sebuah bangsa,
jika bangsa yang cerdas dan berilmu makan akan disegani dan mempunyai wibawa di
Negara lain lihat saja bangsa barat yang dijadikan kiblat kemajuan dan tujuan
pendidikan diseluruh dunia sehingga mempunyai kekuasaan dan disegani oleh
bangsa lain, berbeda halnya dengan Negara kita yang masih menjadi Negara yang
konsumtif memprioritaskan gaya hidup dari pada pendidikan.
Sebuah pendidikan
yang maju tidak akan lepas dari para pendidik yang tidak hanya bisa mengajar
sehingga menghasilkan generasi yang pintar dan cerdas akan tetapi harus bisa
mendidik dan membimbing generasi didikannya menjadi seorang yang berpendidikan
tidak hanya cerdas karena cerdas saja tidak cukup memerlukan jiwa yang terdidik
sehingga mempunyai jati diri dan moral yang baik.
Andai saja
para pendidik kita seperti para petani, seorang petani sangat memperhatikan
tanamannya mengawasi pertumbuhannya, mengerti keadaan dan kondisi cuaca dan
musim hama, ketika hama datang menyerang seoarang petani akan langsung membasmi
hama tersebuat dengan pestisida dan tidak akan membiarkan tamannya rusak dan
kekeringan, andai saja perhatian petani tersebuat sama dengan perhatian guru
dengan muridnya, ketika muridnya membutuhkannya dia bersedia membimbing dan
mengarahkannya, ketika muridnya mulai bertindak semaunya dan salah seketika itu
pula guru dengan cepat mengatasi masalah muridnya dan guru mengerti kondisi
murid sehingga murid bisa benar-benar terdidik dengan baik dan bangsa memiliki
generasi yang lebih baik.
Semoga saja
para guru bisa seperti para petani dalam perhatiannya terhadap muridnya,dan
tidak menjadikan profesi pendidik sebagai formalitas saja sebagai sarana pencari
nafkah, akan tetapi harus serius mendidik dan menciptakan generasi anak bangsa
yang cerdas, berwawasan luas dan berjiwa ikhlas.itu saja
02-02-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar