Menjual tuhan

“Pencuri bersorban” sebuah istilah yang diberikan kepada mereka yang berada di atas mimbar, didepan ribuan jamaah dan dilengkapi dengan pengeras suara, dengan menyerukan agama allah agar mematuhi segala perintah dan menjauhi larangannya, akan tetapi dia sendiri tidak melalukan apa yang ia katakan, semua itu untuk mendapatkan sebuah amplop yang berisi lembaran rupiah upah atas “menjual tuhan”.

“Koruptor berkopyah” gelar yang diberikan kepada mereka yang berpendidikan tinggi yang berhasil mendapatkan kekuasaan dan pengahasilan yang tak terhitungkan berkat wibawa sebuah kopyah yang menadakan seoarang yang dekat dengan tuhan akan tetapi dalam ia menghilangkan tuhan dalam segala aturan hidupnya dan berhasil membawa kekuasaan dan kekayaan berkat “menjual tuhan”

“PSK berhijab” dengan menawannya mengunakan hijab yang hanya sebagai penghias pengganti make up, karena pria sekarang senang dengan segala sesuatu yang islami,Negara islam, musik islami, pemimpin islam walaupun sifatnya sangat tidak islam, sampai pada mereka para wanita yang mengenakan hijab tetapi hanya untuk dilihat menawan tetapi hati dan sifatnya tidak sesuai dengan hijabnya, sekali lagi dia berhasil “menjual tuhan”


“konser al-qur’an” bagi mereka yang menghafal alqur-an,bisa melantunkan ayat-ayat tuhan dengan baik dan indah hanya untuk memburu hadiah dalam perlombaandengan harapan  mendapatkan pujian dan sanjungan, terlebih mendapatkan insentif alis upah atas menjual ayat tuhan sehingga ia berhasil lagi “menjual tuhan”.

Sekali lagi kita diingatkan dengan tragedi “penjualan tuhan” , tuhannya saja dijual apalagi mahluknya? Apalagi alam milik tuhan ini yang diekploitasi para pemimpin berkopyah, semakin sesat dengan arahan pencuri bersorban, moralnya semakin buruk dengan godaaan gadis berhijab, hatinya semakin kacau karena konser al-quran yang mengilangkan ketuhanan.

Mari kita berbenah diri meluruskan niat dengan benar dan hanya karena allah, dihiasi dengan ikhlas agar segala yang kita lakukan dimudahkan dan di terima sebagai persembahan seorang hamba, dilengkapi dengan rasa syukur agar segala yang ada terasa nikmat dan semakin bertambah dan terus bertambah. Itu saja.
20-01-2015

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.