Hukum Nonton Film Cabul
https://matakedip1315.wordpress.com |
Sebagian orang mengira, nonton film cabul atau film porno yang merangsang bersama isterinya itu hukumnya halal. Ini benar-benar pendapat keliru! Meski seseorang tengah bersama isterinya yang sah, itu bukan berarti menghalalkan juga untuk melihat aurat orang lain yang jelas-jelas terlarang. Menurut hemat penulis, perbuatan itu termasuk perbuatan nista. Sebab, hal tersebut melanggar apa-apa yang telah diharamkan Allah, merusak sendi-sendi nilai akhlak bagi suami-isteri, bahkan bagi semua komunitas masyarakat tanpa terkecuali.
Ajaran Islam mengharamkan seorang lelaki melihat wajah seorang perempuan yang bukan muhrimnya dengan pandangan yang penuh syahwat birahi. Maka, apalagi dengan melihat aurat orang lain, bagaimana hukumnya bisa menjadi boleh?
Ketahuilah, orang yang berbuat demikian berarti telah berbuat maksiat dan dosa. Hendaknya ia segera bertaubat dengan sungguh-sungguh (nashûhâ). Ketahuilah, perbuatan tersebut justru mengancam dinginnya kemampuan birahi seksual antara pasangan suami-isteri. Terlebih demi kebutuhan untuk membangkitkan birahi saja. Bahaya nonton film porno jelas dapat
merusak mentalitas kepribadian seseorang serta bisa meruntuhkan nilai-nilai moral sebuah masyarakat. Betapa nilai-nilai moralitas masyarakat mengalami degradasi manakala kita melihat realitas masyarakat di belahan Eropa dan Amerika yang diakibatkan kebebasan hidup yang bebas nilai.
Hubungan seksual itu ada batasannya. Hidup bukanlah untuk memenuhi kebutuhan seks semata. Hubungan biologis yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri tiada lain didasarkan pada nilai-nilai cinta (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah), penuh kelembutan, serta keharusan menjalin kasih sesuai dengan etika dan berdasarkan aturan yang telah digariskan dalam ajaran Islam. Saling berwasiat dalam ketaatan kepada Allah dan saling bahu-membahu terutama dalam mendidik anak-anaknya kelak dengan menanamkan pendidikan nilai-nilai moral sejak dini.
Seorang Muslim harus memiliki tujuan hidup yang jelas. Namun, imbas budaya Barat selama ini memang terus merasuki kehidupan yang jauh dari nilai-nilai ketuhanan, moralitas, dan jauh dari kehidupan akhirat (esketik). Yang menjadi tujuan hidup mereka tiada lain demi memenuhi kenikmatan belaka (hedonisme). Tidak peduli halal dan haram, tanpa selanjutnya mau menggubris jika perbuatan nista tersebut justru akan merusak sendi-sendi mentalitas dalam dirinya dan menghancur-luluhkan seluruh hidup dan kehidupannya.Ì
Tidak ada komentar:
Posting Komentar