bob sadino orang sukses menjadi "babu orang asing"
Bob
Sadino atau sering dipanggil Om Bob adalah pengusaha asal
nindonesia, beliau termasuk tokoh
kebanggaan lampung karena beliau lahir di tanjung karang Bandar lampung dan
mendulang sukses menjadi pengusaha yang
memiliki ide-ide dan pemikiran yang nyentrik namun hasilnya sangat gemilang,
tidak heran jika banyak orang yang tertarik dengan ide-ide om bob ini, sehingga beliau sering di
undang untuk mengisi seminar motivasi, bisnisa untuk kalangan pemula maupun
menengah keatas.
Mengapa Om
Bob memilih untuk membuka rumah makan khusus orang asing? Hal ini dikarenakan
Om Bob pernah tinggal lama di Belanda dan mengerti bagaimana kebiasaan mereka.
Saat Om Bob pulang ke Indonesia, ada peluang untuk membuka usaha tersebut dan
belum banyak usaha serupa yang di bangun. Karena hal inilah sering Om Bob
dicibir orang sebagai “babu orang asing” atau pelayan orang asing.
![]() |
www.dialektika.net |
Bob Sadino
sebenarnya berasal dari keluarga yang cukup berada. Ia terlahir sebagai bungsu
dari lima bersaudara. Sewaktu ayah ibunya tiada, Om Bob yang saat itu berusia
19 tahun menerima seluruh peninggalan orang tuanya karena kakak-kakaknya sudah
cukup hidup mapan dan tidak membutuhkan sokongan dari warisan orang tua.
Saudaranya pun tak mempermasalahka jika Om Bob yang mewarisi seluruh harta
kekayaan orang tuanya karena kakak-kakaknya memandang Bob Sadino masih sangat
membutuhkan biaya untuk kehidupan dan sekolahnya. Hal inilah yang membuat Bob
Sadino sangat berterima kasih pada kakak-kakak nya.
Karena menerima
peninggalan yang cukup banyak di usia yang relatif muda, Bob Sadino yang masih
labil menghabiskan separuh harta warisannya untuk keliling dunia. Dalam turnya
keliling dunia itu, Ia singgah di Belanda dan sempat menetap disana selama 9
tahun. Di Belanda ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di
Hamburg, Jerman.
pasar swalayan Bob berkembang pesat,
merambah ke agriLihat Daftar Tokoh Pengusaha
bisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
bisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. "Yang paling penting tindakan," kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Anak Guru
Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.
Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.
Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ''Hati saya ikut hancur,'' kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ''Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.'' Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan Tokoh Pengusaha
pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik
pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ''warung'' shaslik di Blok M, Kebayoran
Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan
Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan
100 ton sayuran segar.
Maka dari itu kita belajar dari om bob jangan pesimis jika memiliki latar
belakang keluarga petani ataupun buruh petani karena pertanian menyimpan ast
yang sangat besar tergangtung pada kita bisa
memanfaatkanya atau tidak, berfikirlah sederhana, dari kesederhanaan itu
akan melahirkan sesuatu yang besar, karena tidak ada sebuah kesuksesan besar
tampa dimulai dari hal yang kecil.
Biodata Bob Sadino
Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam
Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)
Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618
Tidak ada komentar:
Posting Komentar