Berdakwah dengan hati bukan dengan intimidasi

Rosul ketika menyampaikan risalah ketuhanan da berdakwah tidak menggunakan kekerasan maupun cara-cara yang merugikan, akan tetapi lebih menggunakan ahlak dan sifat rosul yang mulia, adanya perang di zaman rosul bukanlah sebuah pilhan jalan dakwah akan tetapi sebuah pilihan terakhir dari sebuah dakwah, karena  perang sudah menjadi tradisi di kalangan bangsa suku-suku bangsa arab

Ketika masa awal  nabi berdakwah di mekah, orang mekah sulit untuk mengikuti agama islam dengan alasan agama yang mereka anut merupakan warisan nenek moyang dan watak orang arab yang keras, sebenarnya  ada alasan lain yang membuat orang qurais enggan untuk memeluk islam yaitu karena ereka takut kehilangan jabatan bila masuk islam, karena mereka bisa hidup dan mendapatkan kehormatan dan kemakmuran yang merasal dari agamanya,  mereka merasa khawatir ketika masuk islam mereka tidak mempunyai jabatan dan jatuh miskin.

Diantara sifat rosul yang secara tidak langsung menjadi cara dakwah yang paling dikagumi orang lain sehingga mereka masuk islam ialah sifat shidiq,  sifat jujur, rosul tidak pernah berkata bohong dan  selalu berkata jujur bagaimanapun keadaannya dan dengan siapapun, sehingga membuat orang terkagum dan akhirnya mengikuti apa yang rosul katakan.

Salah seorang sahabat yang  mendaatkan gelar assidiq dan menjadi penerus perjuangan  rosul ialah sayyidina abu bakar as-shidiq, beliau mendapatkan gelar asshidiq Karena beliau mempercayai apapun yang dikatakan oleh rosul belau langsung mempercayainya tampa berfikir kebenarannya, karena saat tu orang-orang qurais  selalu menggunakan rasional untuk mempercayai sesuatu apalgi agama yang bersifat sensitif dan frivasi.

Cara yang digunakan rosul untuk berdakwah menggunakan perasaan dan akhlak berbeda halnya dengan penerus setelah beliau yang menggunakan radikalisme, kekerasan dan kefanatikan tanpa berfikir kemasalahatan, pantas saja setelah meninggalnya beliau islam mulai berecah belah  menjadi banyak golongan sampai saat ini pun terus terjadi percecahan dan propaganda kekerasan denga alasan dakwah.

Setidaknya kita harus berbenah diri tentang islam yang saat ini kita lakoni yang penuh dengan stigma radikalisme kekerasan dan kefanatikan, sampai orang  barat menisbatkan islam sebagai agama terorisme yang mengancam,  jika demikian bagaimana mungkin mereka bisa memeluk islam, akan tetapi merusak nama islam sendiri seolah-olah agama yang mengajarkan kekerasan bukan kelembutan dan ketentraman

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.